Souvenir Pulpen adalah souvenir berbahan dasar benda yang juga memiliki beberapa nama, sebut saja pena, ballpoint atau bolpen. Tentunya benda mungil yang satu ini sudah tidak asing lagi bagi kita.

Kita bahkan sudah mengenalnya sejak belajar menulis saat masih duduk di sekolah SD, atau mungkin ada yang lebih muda dari itu.

Pulpen hampir digunakan dalam banyak pekerjaan, mulai dari lingkungan akademis, perkantoran, bisnis dan lain sebagainya.

Sehingga tidak aneh jika souvenir pulpen sering digunakan sebagai media promosi yakni dengan menjadikannya souvenir kantor.

Sekilas Tentang Ballpoint

Ballpoint atau pulpen yang kita lihat saat ini telah mengalami banyak sekali transformasi atau perubahan dari sejak pertama kali ditemukan.

Tidak ada data pasti yang menyatakan kapan dan siapa yang pertama kali menemukan pulpen. Yang jelas banyak ilmuwan yang percaya bahwa sejak zaman dahulu, masyarakat di dunia telah memiliki cara yang berbeda-beda untuk menulis.

Misalkan saja, di Eropa pada abad pertengahan orang-orang masih menggunakan bulu angsa untuk menulis. Lain halnya dengan masyarakat Timur Tengah yang menggunakan batang alang-alang air.

Namun sepertinya yang paling mudah untuk dilakukan saat itu ialah cara menulis yang dilakukan oleh orang China dan Jepang.

Dimana mereka sudah menggunakan kuas untuk menulis sehingga hasil tulisannya relatif lebih indah dan rapih.

Sayangnya, benda-benda yang dijadikan pulpen tersebut masih memiliki beberapa kelemahan.

Mulai dari cara penggunaannya yang cukup merepotkan, tinta-tinta yang berceceran atau bahkan menyebabkan kertas tempat menulis tersebut sobek karena ujung pulpennya yang masih tajam.

Beruntung saat ini kita sudah menemukan pulpen yang lebih sederhana yang bahkan bisa dijadikan souvenir kantor.

Pena Generasi Milenial Mulai Ditemukan

Dari informasi yang kami dapatkan dari laman wikipedia. Ballpoint era modern mulai ditemukan pada tahun 1938 yang mana penggunaan ballpoint ini relatif lebih sederhana dan mudah.

Rupanya sesain dan prinsip kerja dari ballpoint inilah yang kemudian menjadi cikal bakal ballpoint yang kita gunakan saat ini.

Kita patut berterima kasih pada seorang jurnalis Hungaria bernama Laszio Biro bersama saudara lelakinya George yang berprofesi sebagai kimiawan, karena keduanya telah kerja sama menemukan dan mengembangkan prinsip kerja ballpoint seperti saat ini.

Desain dan prinsip kerja ballpoint yang mereka temukan tersebut yakni dengan membuat sebuah tabung kecil sebagai wadah tinta, dimana diujung pena tersebut terdapat sebuah bola kecil yang menjadi lubang keluar untuk tintanya.

Bola tersebut menggelinding sebagaimana gerakan tangan kita dalam menulis, dan secara bersamaan mengelaurkan tinta secara merata dan teratur.

Dan mungkin karena prinsip kerja inilah makanya benda tersebut dinamakan ballpoint.

Seiring berjalannya pengembangan pun terus di lakukan baik dari sisi tinta yang digunakan, ukuran pulpen, bahan untuk komponennya dan lain sebagainya.

Yang jelas semakin kesini ballpoint yang kita gunakan semakin sederhana dan mudah sekali digunakan bahkan bola dalam ballpoint pun semakin kecil hingga kita nyaris atau mungkin tidak pernah sadar sebelumnya bahwa diujung pena tersebut ada sebuah bola kecil.

Pulpen yang ada saat ini bisa kita dapatkan dari banyak tempat penjualan, mulai dari toko buku, warung, supermarket dan sebagainya.

Bentuk dan kualitasnya pun saat ini makin beragam sehingga harga jualnya pun bermacam-macam. Mulai dari ribuan rupiah hingga pulpen dengan harga jutaan rupiah.

Pengembangan ballpoint paling fenomenal ialah bolpoin ruang angkasa. Saat manusia sudah bisa menjelajah angkasa, rupanya kebutuhan menulis pun ternyata ikut terbawa hingga kesana.

Namun ballpoint biasa rupanya tidak dapat bekerja dengan baik disana karena tidak ada daya gravitasi. Karena seperti yang kita tahu, kinerja ballpoint saat ini sangat dipengaruhi oleh daya gravitasi yang menarik tinta tersebut turun dan meresap ke dalam kertas.

Souvenir Pulpen Sebagai Media Promosi

Setelah mengetahui sejarah ballpoint atau pulpen diatas, salah satu hal yang bisa kita simpulkan dari cerita tersebut adalah bahwa kebutuhan akan ballpoint sebagai alat tulis sudah ada sejak zaman dahulu hingga saat ini.

Bahkan adanya perkembangan teknologi digital yang mana semua bisa dilakukan melalui perangkat elektronik, nampaknya belum dapat menggantikan sepenuhnya peran pulpen dalam aktivitas menulis.

Setidaknya mungkin sampai beberapa tahun mendatang, manusia masih akan membutuhkan ballpoint dalam kesehariannya.

Ballpoint menjadi salah satu benda yang dekat dengan kehidupan manusia. Sehingga tidak salah apabila brand atau perusahaan mencoba untuk masuk dan dekat dengan konsumennya melalui sebuah ballpoint.

Yaitu dengan cara mengkustomisasi ballpoint sebagai souvenir kantor yang sudah didesain sedemikian rupa agar mampu menyampaikan pesan promosi tertentu.

Dalam penggunaanya sebagai souvenir perusahaan dan budaya yang ada di masyarakat kita. Memberikan souvenir ballpoint kepada seseorang merupakan sebuah bentuk penghargaan sekaligus doa.

Jika diungkapkan dalam kata maka souvenir ballpoint ini kurang lebih mewakili kata “Semoga sukses dalam pekerjaan”. Sehingga selain bersifat fungsional yakni bermanfaat untuk menulis atau mencatat sesuatu.

Ballpoint tersebut juga memiliki pesan yang sangat personal, dari perusahaan untuk konsumen atau audiens yang ditujunya.

Segmentasi audiens yang tepat untuk mendapatkan souvenir pulpen cukup luas. Mulai dari pelajar, mahasiswa, guru, dosen, PNS, karyawan kantor, pejabat pebisnis dan banyak lagi lainnya.

Hanya tinggal kita sesuaikan kuaitas dan desain yang tepat dan pas untuk masing-masing audiens tersebut.

Bagi segmentasi pelajar atau mahasiswa, mungkin ballpoint dengan desain dan kualitas standar sudah cukup baik tinggal kita tambahkan sesuatu yang unik karena biasanya anak muda menyukai sesuatu yang berbeda.

Namun bagi segmentasi audiens menengah atas semisal pejabat atau manager dalam sebuah perusahaan, maka desain dan kualitasnya pun perlu disesuaikan.

Salah satu contoh klien yang pernah menggunakan ballpoint sebagai souvenir kantor ialah Pertamina.

Dimana saat itu Pertamina ingin membangun dan mempererat hubungan baik bersama para manager perusahaan industri yang ada di Indonesia.

Maka dalam sebuah acara Pertamina juga memberikan souvenir kantor berupa ballpoint yang memiliki standar kualitas yang baik serta desain yang elegan.

Share This Story, Choose Your Platform!

Leave A Comment

continue reading

Related Posts