Percetakan adalah kegiatan industri untuk memproduksi tulisan, gambar, atau keduanya, secara massal dengan bantuan mesin cetak.

Mesin tersebut berfungsi untuk mentransfer tinta pada berbagai jenis substrat, utamanya kertas.

Pengertian Percetakan Menurut KBBI

Apa itu percetakan? Menurut KBBI, percetakan adalah tempat cetak mencetak buku dan sebagainya, atau segala hal yang berhubungan dengan seputar kegiatan cetak-mencetak.

Percetakan dan Penerbitan

Di dalam proses penerbitan, baik itu  majalah, koran, buku maupun dalam pembuatan flyer dan brosur, percetakan memiliki peran yang sangat penting.

Sehingga tidak salah jika penerbitan dan percetakan adalah dua bidang industri yang tidak dapat dipisahkan.

Fungsi dari percetakan itu sendiri dalam perkembangannya tidak hanya sekedar menggandakan tulisan dan gambar tapi juga memperindah.

Berkembangnya fungsi dari percetakan tersebut dapat dilihat dari adanya cetak emboss yang dapat memberikan kesan menonjol pada kertas atau cetak poly untuk memberi kesan perak atau emas pada permukaan.

Sejarah Percetakan

Sebagaimana disebutkan di atas, industri percetakan adalah industri yang memproduksi tulisan dan grafis secara massal.

Karena itu, untuk mempelajari sejarah percetakan, tidak dapat dilepaskan dari history manusia zaman dahulu saat menyampaikan informasi dalam bentuk tulisan dan gambar pada dinding-dinding goa yang umurnya lebih dari 30.000 tahun.

Salah satu bukti sejarah tersebut diantaranya adalah huruf Hieroglyphics yang diukir di atas batu oleh orang-orang Mesir pada tahun 2500 B.C.

Sejarah percetakan terpenting adalah ditemukannya kertas oleh orang China pada abad pertama. Disusul penemuan alat cetak berbentuk Moveable Type oleh Bi Sheng di abad 11 atau era Dinasti Song Utara (960-1279 M).

Mesin cetak pertama berbentuk Moveable Type ini berbahan dasar tanah liat yang dipanaskan dengan suhu tinggi sehingga berubah bentuk menjadi porselen.

Teknik cetak yang digunakan adalah teknik Tipografi yang sistem cetaknya dengan menyusun huruf dan tanda baca hingga menjadi kalimat, kemudian diberi tinta untuk ditekan ke media yang akan dicetak.

Alat cetak ini kemudian berkembang dari sisi bahan dasarnya, yakni tidak lagi menggunakan porselen melainkan berbahan perunggu.

Alat cetak berbentuk Moveable Type berbahan perunggu ini ditemukan pada abad XIII di Korea dan digunakan untuk mencetak buku pada zaman Dinasti Goryeo.

Industri percetakan komersial mulai berkembang tatkala mesin cetak dibawa para pedagang dan pebisnis ke Eropa. Maksud dari percetakan komersial adalah pemanfaatan mesin cetak untuk tujuan mencari keuntungan finansial.

Mesin cetak Moveable Type tersebut oleh Johannes Gutenberg (Johannes Gensfleisch zur Laden zum Gutenberg) selanjutnya dikembangkan pada tahun 1450 dengan menggunakan teknik cetak logam.

Ide tersebut didapat saat Gutenberg berniat membuat surat indulgensi bertuliskan aksara latin dalam jumlah banyak. Dia merasa kesulitan dan kerapkali melakukan kesalahan dalam penyalinan, karena surat yang harus ditulis ulang jumlahnya tidak sedikit.

Gutenberg selanjutnya membuat huruf dari logam berbahan timah hitam berbentuk huruf-huruf latin serta merancang mesin cetak yang dapat bergerak.

Dengan mesin itulah dia mencetak surat indulgensi dan berbagai hasil cetakan lain.

Diantara berbagai karya Gutenberg yang tercatat dalam sejarah percetakan adalah Alkitab Gutenberg yang menjadi buku cetakan tertua di dunia Barat. Alkitab yang dibuat tahun 1456 ini setiap halamannya terdiri atas 42 baris.

Sebelum Gutenberg mengembangkan mesin cetak, proses penyalinan buku di Eropa dahulu dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan.

Cara ini selain memakan waktu yang lama bahkan bertahun-tahun, juga memakan biaya yang cukup besar.

Hal ini membuat jumlah buku sangat terbatas dan tidak semua orang memiliki kemampuan dan kesempatan untuk membaca buku.

Sejarah Percetakan di Indonesia

Kedatangan bangsa Belanda ke bumi Nusantara menjadi titik awal dari sejarah percetakan di Indonesia. Semula mesin cetak tersebut digunakan oleh para misionaris untuk menggandakan literatur-literatur keagamaan.

Namun dalam perkembangannya mesin cetak tersebut dimanfaatkan oleh pemerintahan VOC untuk mencetak buku dan surat-surat.

Semakin pentingnya fungsi mesin cetak, membuat VOC pada abad 16-19 mendatangkan mesin cetak dengan kualitas yang lebih baik.

Selanjutnya, saat VOC dibawah kepemimpinan Jan Pieter zoon Coen, di Batavia terbit surat kabar untuk pertama kalinya pada tahun 1744 dengan nama Bataviasche Nouvelle. Disusul dengan berdirinya pabrik-pabrik kertas dan percetakan.

Kebutuhan produk cetak di Indonesia, dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan. Terlebih setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan.

Hal tersebut membuat pemerintah pada tahun 1976 mengimpor mesin cetak offset sebanyak 385 unit dan didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia.

Sejak saat itulah pengusaha percetakan offset tersebar di berbagai kota besar dan bisnis percetakan terus berkembang dalam memenuhi setiap kebutuhan masyarakat.

Bahkan dalam perkembangannya untuk mendatangkan mesin cetak offset para pengusaha percetakan tidak lagi harus bergantung pada pemerintah.

Hanya saja, mengingat besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli mesin cetak offset ditambah besarnya biaya operasional, membuat perkembangan usaha percetakan kurang begitu signifikan.

Hanya mereka yang memiliki modal besar saja yang dapat membuka usaha percetakan.

Perlu diketahui, offset printing atau percetakan offset adalah teknik mencetak yang diawali dengan membuat media gambar lalu ditransfer pada selembar plat dalam bentuk lembaran karet.

Gambar pada plat tersebut selanjutnya dicetak menggunakan tinta basah sesuai jumlah yang dibutuhkan. Setelah proses cetak selesai selanjutnya dilakukan proses pengeringan.

Berbagai tahap yang harus dilalui dalam proses cetak offset menjadikan offset printing butuh waktu lama, biaya yang mahal jika hanya mencetak sedikit dan kurang ramah lingkungan.

Selain itu butuh banyak tenaga kerja untuk mengoperasikan mesin cetak.

Percetakan Digital/Digital Printing

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital, muncullah jenis percetakan digital yang memanfaatkan pita jarum, inkjet dan laser.

Percetakan digital adalah metode percetakan yang lebih simpel karena tidak lagi menggunakan berkas, melainkan langsung dicetak di berbagai macam media secara cepat dan instan.

Inovasi ini muncul sebagai dampak dari perkembangan teknologi dunia.

Kelebihan dari percetakan digital ini adalah kecepatannya dalam mencetak serta dapat menghemat tenaga dan biaya operasional sehingga dapat menekan biaya cetak.

Selain itu modal untuk mendirikan usaha cetak digital tidak semahal modal usaha printing offset sehingga dapat dijangkau oleh kalangan menengah ke bawah.

Dengan berbagai kelebihan tersebut menjadikan usaha percetakan digital dalam waktu yang relatif singkat tersebar luas dimana-mana, bahkan di desa-desa.

Sehingga peran dari percetakan offset secara perlahan mulai digantikan oleh percetakan digital.

Baca Juga: Rahasia Membuka Usaha Percetakan Tanpa Modal

Perkembangan teknologi percetakan adalah dampak positif dari laju teknologi digital yang tidak dapat dibendung. Dengan berkembangnya teknologi tersebut menjadikan industri percetakan lebih murah dan terjangkau dengan hasil yang lebih maksimal.

Namun demikian, laju teknologi digital juga berdampak negatif pada industri percetakan. Hal tersebut disebabkan karena berbagai produk yang semula menggunakan jasa cetak diganti dengan teknlogi digital.

Seperti munculnya koran dan majalah online serta e-book yang tidak lagi membutuhkan jasa cetak. Tentu saja industri percetakan adalah pihak yang paling terdampak dari menurunnya peran percetakan tersebut.

Demikian sekilas tentang sejarah percetakan secara global dan sejarah percetakan di Indonesia. Sedemikian panjang sejarah yang telah dilalui dan sedemikian banyak manfaat yang telah diberikan.

Menjadikan siapapun tidak akan memungkiri bahwa percetakan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah kehidupan umat manusia. (*)

Share This Story, Choose Your Platform!

Leave A Comment

continue reading

Related Posts